Tinea capitis adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi jamur superfisial pada kulit kepala, bulu mata dengan
kecenderungan menyerang tangkai rambut dan folikel – folikel rambut. Penyakit
ini termasuk kepada mikosis superfisialis atau dermatofitosis. Beberapa sinonim
yang digunakan termasuk ringworm of the
scalp dan tinea tonsurans. Di
Amerika Serikat dan wilayah lain di dunia insiden dari tinea kapitis meningkat.
Dermatofitosis
mempunyai beberapa gejala klinik yang nyata, tergantung pada letak anatomi dan
etiologi agents. Secara klinis dermatofitosis terdiri atas tinea kapitis, tinea
favosa (hasil dari infeksi oleh Trichophyton
schoenleinii), tinea corporis ( ringworm of glabrous skin ), tinea imbrikata (
ringworm hasil infeksi oleh T. concentrikum ), tinea unguium ( ringworm of the nail ), tinea pedis ( ringworm of the feet ), tinea
barbae ( ringworm of the beard ) dan tinea manum ( ringworm of the
hand).
Di
klinis tinea kapitis ditemukan berbeda – beda dari dermatofitosis non inflamasi
dengan sisik mirip dermatitis seboroik sampai inflamasi dengan lesi bersisik
yang eritematous dan kerontokan rambut atau alopesia dan dapat berkembang
menjadi inflamasi yang berat berupa abses yang dalam disebut kerion, ysng
mempunyai potensi menjadi jaringan parut dan menyebabkan alopesia yang menetap.
Keadaan penyakit ini tergantung pada interaksi antara host dan agen penyebab
A. Kulit Manusia
Kulit
adalah sesuatu yang menutupi luar tubuh. Pada manusia, itu adalah organ yang
terbesar dari sistem yg menutupi terdiri dari beberapa lapisan jaringan
mesodermal, dan penjaga yang mendasarinya otot, tulang, ligamen dan organ
dalam. Kulit alam yang berbeda ada dalam amfibi, reptil, burung. kulit manusia
yang tidak berbeda dengan sebagian besar mamalia lain kecuali bahwa hal itu
tidak dilindungi oleh kulit berbulu dan muncul tak berbulu walaupun pada
kenyataannya hampir semua kulit manusia ditutupi dengan folikel rambut. Kata
sifat yg berhubung dgn kulit secara harfiah berarti "dari kulit"
(dari bahasa Latin Cutis, kulit).
Karena
antar muka dengan lingkungan, kulit memainkan peran penting dalam melindungi
(tubuh) terhadap patogen dan kehilangan air yang berlebihan. Para fungsi
lainnya adalah isolasi, suhu peraturan, sensasi, sintesis vitamin D, dan
perlindungan vitamin B folat. Kulit rusak berat akan mencoba untuk menyembuhkan
dengan membentuk jaringan bekas luka. Hal ini sering memar dan depigmented.
Pada manusia, pigmentasi kulit bervariasi
antar populasi, dan jenis kulit dapat berkisar dari kering berminyak. Kulit
seperti menyediakan berbagai macam kaya dan beragam kebiasaan untuk jumlah
bakteri yang kira-kira 1.000 spesies dari 19 filum. Kulit melakukan
fungsi-fungsi berikut:
Perlindungan : Penghalang
dari sebuah anatomi patogen dan kerusakan antara lingkungan internal dan
eksternal dalam pertahanan tubuh; sel-sel Langerhans di kulit merupakan bagian
dari sistem kekebalan adaptif.
Sensasi : Berisi berbagai ujung saraf yang bereaksi
terhadap panas dan dingin, sentuhan, tekanan, getaran, dan cedera jaringan;
melihat sistem somatosensori dan haptics.
Pengatur Suhu : Kulit berisi
suplai darah yang jauh lebih besar daripada syarat-syarat yang memungkinkan
kontrol tepat kehilangan energi oleh radiasi, konveksi dan konduksi. Pelebaran
pembuluh darah dan meningkatkan perfusi hilangnya panas , sedangkan pembuluh
darah yang sangat mengurangi aliran darah kulit dan menjaga dari panas.
Pembangun otot pili signifikan pada hewan.
Pengendalian penguapan : Kulit
menyediakan relatif kering dan semi-kedap penghalang untuk kehilangan cairan.
Hilangnya fungsi ini berkontribusi pada hilangnya cairan besar di luka bakar.
Estetika dan komunikasi : orang lain
melihat kulit kita dan dapat menilai suasana hati kita, keadaan fisik dan daya
tarik.
Penyimpanan dan sintesis : bertindak
sebagai pusat penyimpanan lipid dan air, juga sebagai sarana untuk sintesis
vitamin D oleh tindakan UV pada bagian-bagian tertentu dari kulit.
Ekskresi : Keringat mengandung urea, namun konsentrasi
adalah 1/130th bahwa urin, maka ekskresi oleh paling banyak berkeringat adalah
fungsi sekunder pengaturan suhu.
Penyerapan : Oksigen,
nitrogen dan karbon dioksida dapat berdifusi ke dalam epidermis dalam jumlah
kecil, beberapa hewan menggunakan kulit mereka untuk pernapasan organ tunggal
(berlawanan dengan kepercayaan populer Namun, manusia tidak menyerap oksigen
melalui kulit). Di samping , obat-obatan dapat diberikan melalui kulit, dengan
salep atau dengan cara perekat patch, seperti nikotin patch atau iontophoresis.
Kulit adalah situs penting transportasi di banyak organisme lain.
Menahan air : Kulit
bertindak sebagai penghalang bagi air sehingga nutrisi penting tidak keluar
dari body.balls
B. Tinea Capitis
Tinea kapitis adalah infeksi dermatofita
pada kulit kepala, alis mata dan bulu mata yang disebabkan oleh spesies dari
genus Microsporum dan Trichophyton
Penyakit
ini disebabkan oleh spesies dermatofita dari genus Trichophyton dan Microsporum,
misalnya T. violaceum, T. gourvilii, T.
mentagrophytes, T. tonsurans, M. audoinii, M. canis, M. ferrugineum
Tinea
kapitis adalah infeksi jamur yang mengenai anak – anak berumur antara 4 dan 14
tahun. Walaupun jamur patogen yang terlibat banyak, Trichophyton tonsurans
menjadi penyebab lebih dari 90% kasus di Amerika Utara dan United Kingdom.
Kasus – kasus di perkotaan biasanya didapatkan dari teman – teman atau anggota
keluarga. Kepadatan penduduk, hygien yang buruk dan malnutrisi protein memudahkan
seseorang mendapatkan penyakit ini. Kasus – kasus yang disebabkan oleh
Microsporum canis jarang terjadi dan di dapat dari anak anjing dan anak kucing.
Di
Amerika Serikat, kejadian penyakit ini tidak lama tercatat oleh badan kesehatan
masyarakat, karena kebenaran insiden tidak di ketahui. Laporan insiden
tertinggi ditemui pada anak usia sekolah di Amerika dan Afrika.
Tinea
kapitis terjadi lebih dari 92,5 % dari dermatofitosis pada anak – anak berumur
kurang dari 10 tahun. Penyakit ini jarang pada orang dewasa. Meskipun
kejadiannya mungkin dapat dijumpai pada pasien – pasien tua. Tinea kapitis
insidennya tersebar luas di beberapa daerah perkotaan di Amerika Serikat.
Di
dunia internasional tinea kapitis tersebar luas di beberapa daerah perkotaan di
Amerika Utara, Sentral Amerika dan Amerika Selatan, terdapat juga sebagian di
Afrika dan India.
Di
Asia Tenggara, angka infeksi telah dilaporkan menurun cepat dari 14 % ( rata –
rata dari anak perempuan dan laki – laki ) sampai 1,2 % pada 50 tahun terakhir
karena keadaan sanitasi umum dan hygien perorangan telah membaik. Di Selatan
Eropa penyakit ini jarang
Faktor-Faktor
penyebab Tinea Kapitis, antara lain
sebagai berikut:
1.
Kurangnya menjaga kebersihan kulit
2.
Faktor gemuk
3.
Udara panas yang menyebabkan oran akan berkeringat
4.
Gesekan pada kulit
5.
Pemakaian antibiotika dalam jangka panjang
Pada
faktor yang ketiga, kita dapat menyimpulkan bahwa bila pada udara panas baju
dari setiap orang cenderung akan basah seketika. Pada baju basah tersebut,
jamur dapat tumbuh dan menyerang kulit sehingga menyebabkan infeksi. Gesekan
kulit, dimisalkan pada lipatan paha, tingkat kelembapan yang relatif tinggi di
wilayah yang terkena gesekan itu menyebabkan jamur juga tumbuh. Oleh karena
itu, disarankan untuk tidak menggunakan pakaian yang cukup ketat dan padat.
C. Infeksi Trichophyton Tonsurans Pada Tinea Capitis
Taksonomi Trichophyton
tonsurans :
-
Kingdom : Fungi
-
Filum : Ascomycota
-
Kelas : Euscomycetes
-
Ordo : Onygenales
-
Famili : Arthrodermataceae
-
Genus : Trichophyton
-
Spesies : Trichophyton
tonsurans Trichophyton tonsurans
Jamur
ini dapat menyerang beberapa bagian tubuh manusia terutama pada bagian kulit
kepala dan rambut. Berbentuk pensil dengan ujung-ujung yang tumpul dan
berdinding halus. Tiap-tiap spesies berbeda dalam morfologi dan pigmentasinya.
Tricophyton Tonsurans, memperbanyak diri dengan membelah, biasanya banyak juga
cepat, dan memungkinkan untuk menghasilkan cabang-cabang yang pendek. Koloninya
biasa dalam bentuk serbuk.
Penyakit
yang ditimbulkan oleh jamur ini salah satunya adalah Tinea Kapitis. Tinea
Kapitis adalah infeksi jamur dermatofit yang sering dijumpai pada anak-anak
dengan gambaran klinis yang bervariasi. Penderita pada tempat tinggal padat
sering menimbulkan penyebaran dan terjadinya reinfeksi. Infeksi mikrosporumnya
terjadi pada anak-anak dan biasanya sembuh secara spontan menjelang pubertas.
Penularan dapat melalui hewan peliharaan dan dapat dari manusia ke manusia.
Cara Infeksi T.Tonsurans
Infeksi
dimulai pada kulit kepala, yang selanjutnya dermatofita tumbuh kebawah mengikuti
dinding keratin folikel rambut. Infeksi pada rambut berlangsung tepat diatas
akar rambut. Jamurnya akan terus tumbuh kebawah pada batang rambut yang tumbuh
keatas. Sebagian memasuki batang rambut (endodotrix), yang dapat membuat rambut
mudah patah didalam atau pada permukaan folikel rambut.Ada tiga bentuk
manifestasi klinis:
1.
Gray Patch
Lesi
inflamasi ringan multipel dan bersisik, rambut jadi mudah putus, warna rambut
menjadi abu-abu, mudah dicabut dari akarnya yang kemudian terjadi alopesia.
2.
Black Dot Ringworm
Tampak
alopesia dengan titik-titik hitam ditengahnya, yang terdiri dari batang rambut
yang patah tepat pada permukaan/bawah kulit kepala.
3.
Kerion Selsi
Dimulai
dengan ruam eritematosa, skuama, papel, disertai rambut mudah putus, juga dapat
disertai peradangan akut berupa indurasi yang mengeluarka pus, keadaan ini
disebut dengan kerion selsi. Penyembuhannya akan menimbulkan jaringan parut
yang menetap.
Ciri-ciri
dari seseorang yang terkena jamur ini (T.tonsurans)
adalah sebagai berikut:
-
Berbau seperti tikus,
-
Membentuk crusta cekung (scutulae)
yang menempel pada kulit kepala,
-
Rambut yang terkena tidak patah namun berubah menjadi abu-abu dan
suram, dan
-
Rambut terkadang rontok dan dapat menyebabkan kebotakan.
Kesimpulan
Tinea kapitis adalah infeksi dermatofita
pada kulit kepala, alis mata dan bulu mata yang disebabkan oleh spesies dari
genus Microsporum dan Trichophyton. Faktor-Faktor penyebab Tinea Kapitis, antara lain sebagai berikut:
1.
Kurangnya menjaga kebersihan kulit
2.
Faktor gemuk
3.
Udara panas yang menyebabkan oran akan berkeringat
4.
Gesekan pada kulit
5.
Pemakaian antibiotika dalam jangka panjang
Trichophyton tonsurans dapat menyerang beberapa bagian tubuh manusia terutama
pada bagian kulit kepala dan rambut. Penyakit yang ditimbulkan oleh jamur ini
salah satunya adalah Tinea Kapitis. Tinea Kapitis adalah infeksi jamur
dermatofit yang sering dijumpai pada anak-anak dengan gambaran klinis yang
bervariasi
Saran
Pada
masa sekarang dermatofitosis pada umumnya dapat diatasi dengan pemberian
griseofulvin yang bersifat fungistatik. Griseofulvin akan terkumpul pada
lapisan keratin pada rambut, kuku menimbulkan resistensi terhadap invansi
jamur, namun pengobatan harus berlangsung dalam waktu lama karena waktu yang
dibutuhkan griseofulvin untuk menghasilkan lapisan keratin yang resisten cukup
lama sekitar 4 – 6 minggu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar