Kamis, 27 September 2012

Flora Normal Microsporum Canis


Salah satu penyakit yang disebabkan oleh jamur adalah penyakit kadas. Penyakit ini biasanya menginfaksi bagian tangan, telapak kaki, kulit, maupun kepala. Nama penyakit kadas disuaikan dengan tempat yang terinfeksi yang biasanya menyerang orang berkulit sensitive.

Microsporum canis ini merupakan fungi yang memiliki hifa yang bersepta, dan maksokonidia serta mikrokonidia sebagai alat reproduksinya.
Organisme fungi ini dapat menyebabkan penyakit pada manusia khususnya pada anak-anak. Penyakit yang ditimbulkannya merupakan penyakit kulit yang menyerang kulit kepala yang lebih dikenal dengan nama tinea capitis. Tinea capitis ini umumnya menyerang anak-anak terutama anak laki-laki. Gejala umum dari penyakit ini adalah pengeringan kulit kepala sehingga menyebabkan kulit kepala menjadi bersisik, Selain itu, penyakit ini dapat menyebabkan luka pada kulit kepala dan mengakibatkan kebotakan pada bagian kulit kepala yang terinfeksi. Pengobatannya dapat dilakukan secara oral, dan juga secara topical

A.    Microsporum Canis
Microsporum canis termasuk ke dalam organisme fungi dermatoifit zoofilik yaitu organisme fungi yang menyerang kulit (terutama kulit kepala dan rambut) dan merupakan fungi yang umumnya hidup dan tumbuh pada hewan (kucing dan anjing). Penyebarannya meluas di seluruh dunia. Microsporum canis ini merupakan fungi yang memiliki hifa yang bersepta, dan maksokonidia serta mikrokonidia sebagai alat reproduksinya.
Organisme fungi ini dapat menyebabkan penyakit pada manusia khususnya pada anak-anak. Penyakit yang ditimbulkannya merupakan penyakit kulit yang menyerang kulit kepala yang lebih dikenal dengan nama tinea capitis. Tinea capitis ini umumnya menyerang anak-anak terutama anak laki-laki. Gejala umum dari penyakit ini adalah pengeringan kulit kepala sehingga menyebabkan kulit kepala menjadi bersisik, Selain itu, penyakit ini dapat menyebabkan luka pada kulit kepala dan mengakibatkan kebotakan pada bagian kulit kepala yang terinfeksi. Pengobatannya dapat dilakukan secara oral, dan juga secara topical

Klasifikasi
Kingdom     : Fungi
Divisi           : Ascomycota
Class            : Eurotiomycota
Order           : Onygenales
Family         : Arthrodermataceae
Genus          : Microsporum
Spesies        : Microsporum canis

Reproduksi
  1. Aseksual
Dalam reproduksi aseksual, Microsporum canis menggunakan konidia yang disebut juga mitospora. Konidia ini memiliki satu nukleus dan dapat disebarkan oleh angin, air, dan hewan. Konidia ini dibentuk oleh konidiospora. Cara perkembangbiakan ini paling dominan dan berlangsung secara cepat.
  1. Seksual
Dalam reproduksi seksual, Microsporum canis menggunakan askus yang sering disebut askospora. Alat perkembangbiakan inilah yang membedakan dengan yang lain. Askus adalah pembuluh yang berbentuk tabung/saluran yang mengandung meiosporangium yang merupakan spora seksual yang diproduksi secara meiosis. Yang terjadi pada reproduksi seksual ini adalah bertemunya hifa yang terdiri dari antheridium dan arkegonium. Setelah keduanya bertemu maka akan terjadi pertukaran materi genetik yang diberikan oleh antheridium dan arkegonium masing-masing separuhnya. Peristiwa ini disebut dikariofase.
Morfologi
Microsporum canis memiliki konidia yang besar, berdinding kasar, multiseluler, berbentuk kumparan, dan terbentuk pada ujung-ujung hifa.
Conidia yang seperti ini disebut makrokonidia. Spesies ini membentuk banyak makrokonidia yang terdiri dari 8-15 sel, berdinding tebal dan sering kalu mempunyai ujung-ujung yang melengkung atau kail berduri. Pigmen kuning-jingga biasanya terbentuk pada sisi berlawanan dari koloni.

B.     Penyakit yang ditimbulkan Microsporum canis : Kadas
Penyebab umum infeksi pada kulit dan rambut manusia. Selain itu menyebabkan tinea kapitis pada anak-anak. Cendawan ini menyebar secara radial pada lapisan kulit mari berkeratin dengan pembentukan cabang hifa dan kadang-kadang artrospora. Peradangan jaringan hidup di bawahnya sangat ringan dan hanya terlihat sedikit bagian yang bersisik kering. Biasanya terjadi iritasi, eritema (merah-merah menyebar pada kulit), edema (akumulasi berlebihan zat alir serum di dalam jaringan), dan terbentuk gelembung pada bagian tepi yang menjalar; lingkaran berwarna merah jambu ini menimbulkan nama ringworm (kadas).
Lokasi lesi di daerah rambut kepala. Gambaran kliniknya adalah daerah botak bulat dengan rambut pendek-pendek atau potongan rambut dalam folikel rambut.
Penyakit kurap/kurap/Ringworm (tinea) adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh beberapa jamur yang berbeda dan bisanya dikelompokkan berdasarkan lokasinya pada tubuh.
Meskipun namanya, infeksi ringworm tidak berhubungan dengan cacing. Nama tersebut timbul karena tambalan kulit berbentuk gelang yang diciptakan oleh infeksi tersebut.
Disebut juga kadas/kurap di kaki, merupakan suatu infeksi jamur yang biasanya muncul pada cuaca panas/hangat.
Biasanya disebabkan oleh Microsporum canis, yaitu jamur yang bisa tumbuh di daerah yang lembab dan hangat, diantara jari-jari kaki. Jamur bisa menyebabkan terbentuknya sisik-sisik yang sangat halus tanpa gejala lainnya atau sisik-sisik yang lebih kadar disertai ruam yang terasa gatal, kasar dan menimbulkan nyeri di sela-sela jari kaki dan di tepian kaki.  Juga bisa terbentuk lepuhan yang berisi cairan.
Jamur bisa menyebabkan kaki menjadi retak-retak sehingga terjadi infeksi bakteri, terutama pada penderita usia lanjut dan penderita gannguan aliran darah ke kaki.

C.    Pengobatan
Kebanyakan infeksi penyakit kurap, kecuali pada kulit kepala dan kuku, adalah ringan. Krim anti jamur biasanya menyembuhkannya. Banyak krim anti jamur efektif bisa dibeli tanpa resep ; bedak anti jamur umumnya tidak bagus. Bahan aktif dalam obat-obatan anti jamur topikal termasuk miconazole, clotrimazole, econazole, oxiconazole, ciclopirox, ketoconazole, terbinafine, dan butenafine.
Biasanya, krim dioleskan sekali atau dua kali sehari, dan pengobatan harus dilanjutkan untuk 7 sampai 10 hari setelah ruam hilang seluruhnya. Jika krim tersebut dihentikan dengan segera, infeksi tersebut tidak bisa dibasmi, dan ruam tersebut akan kembali. Ciclopirox dalam bentuk pernis kuku kemungkinan dicat pada infeksi jamur pada kuku. Pengobatan ini bisa memerlukan waktu sampai 1 tahun, meskipun begitu, dan masih tidak bisa efektif.
Beberapa hari bisa terlewati sebelum krim anti jamur mengurangi gejala-gejala. Krim kortikosteroid seringkali digunakan untuk membantu menghilangkan rasa gatal dan sakit untuk beberapa hari pertama. Hidrokortison dosis-rendah tersedia bebas; kortikosteroid yang lebih keras memerlukan resep dan kemungkinan ditambahkan ke krim anti jamur.
Untuk infeksi kulit dan infeksi kuku yang lebih serius atau membandel, seorang dokter bisa meresepkan obat anti jamur untuk digunakan dengan diminum, itraconazole, terbinafine, dan griseofulvin, semuanya efektif. Obat-obatan ini digunakan setiap hari. Beberapa dokter meresepkan fluconazole, yang kemungkinan diberikan sekali seminggu untuk 3 sampai 4 minggu untuk penyakit kurap pada tubuh. Penyakit kurap pada kuku memerlukan pengobatan lebih lama dengan itraconazole atau terbinafine : 6 minggu untuk jari kuku dan 12 minggu atau lebih untuk jari kaki. Sampai 1 tahun diperlukan untuk jari kaki baru untuk tumbuh. Terbinafine adalah obat paling efektif yang tersedia untuk mengobati penyakit kurap pada kuku. Griseofulvin dibutuhkan untuk pengobatan untuk jangka yag lebih lama. Meskipun begitu, penyakit kurap pada kuku tidak selalu bereaksi terhadap obat-obatan yang digunakan melalui mulut dan bisa kambuh bahkan setelah pengobatan tampaknya sangat berhasil. Penyakit kurap pada kepala bisa memerlukan pengobatan dengan obat-obatan yang digunakan dengan mulut untuk 4 sampai 6 minggu-atau bahkan lebih lama jika griseofulvin digunakan. Beberapa dokter memberikan kortikosteroid melalui mulut untuk anak dengan kerion pada kulit kepala.
Jika infeksi penyakit kurap keluar, infeksi bakteri bisa juga telah terbentuk. Beberapa infeksi bisa memerlukan pengobatan dengan antibiotik, yang lainnya dioleskan pada kulit atau diberikan melalui mulut

A.    Kesimpulan
  1. Microsporum canis termasuk ke dalam organisme fungi dermatoifit zoofilik yaitu organisme fungi yang menyerang kulit (terutama kulit kepala dan rambut) dan merupakan fungi yang umumnya hidup dan tumbuh pada hewan (kucing dan anjing) tapi juga sering menginfeksi ataupun hidup dikulit manusia
  2. Microsporum canis seringkali menyebabkan penyakit panu, kadas dan kurang diberbagai lesi kulit, baik kepala, selangkangan, kulit luar, dsb.
  3. Bahan aktif dalam obat-obatan anti jamur topikal termasuk miconazole, clotrimazole, econazole, oxiconazole, ciclopirox, ketoconazole, terbinafine, dan butenafine

B.     Saran
  1. Mengingat umumnya kehidupan Microsporum canis adalah di hewan, oleh sebab itu kita haruslah benar – benar memperhatikan kebersihan dan kesehatan hewan peliharaan, agar tidak terkena penyakit ini
  2. Dengan jelasnya kehidupan flora normal ini ditubuh binatang perliharaan kita, maka tidak menutup kemungkinan bahwa penularan penyakit kadas, kurap melalui hewan peliharaan sangatlah besar peluangnya, kontak terlalu dekat dengan hewan yang suspect kurap dan kadas sangatlah berpengaruh dalam proses penularan.

Tidak ada komentar: